Bertengkar lagi, bertengkar lagi. Sedikit-sedikit bertengkar. Satunya mengejek, satunya menangis.
Tidak lama kemudian suasana tenang. Saya intip, mereka main bareng lagi. Sudah akur.
Eh tapi, baru saja saya beranjak ke dapur terdengar kembali suara pertengkaran antara Zhaf dan Fath.
Uhft! Saya menghela napas panjang.
Demikianlah salah satu ujian yang kerap dihadapi oleh orang tua yang memiliki anak lebih dari satu. Terlebih bagi orang tua yang memiliki anak dengan usia jarak dekat.
Padahal niat saya dulu pengen punya dua anak yang usianya tidak terpaut begitu jauh biar mereka bisa jadi teman bermain. Biar si Kakak ada teman mainnya.
Eh tahunya kedua bocah laki-laki saya yang masih usia balita (4 dan 3 tahun) ini kini bukan cuma jadi teman bermain tapi teman berantem juga.
Kayaknya hari-hari mereka nggak seru deh kalau nggak ada pertengkaran. Selalu saja ada yang dipertengkarkan. Mainan lah, pakaian lah, makanan lah dan bla bla bla. Pokoknya hal-hal kecil pun bisa mereka ributkan dan bikin kepala bundanya pusing seharian.
Sebenarnya pertengkaran antara kakak dan adik merupakan hal yang lumrah. Bahkan ada manfaat tidak terduga lho dari kebiasaan adik kakak yang suka bertengkar.
Nah, sebelum kita bahas cara mengatasi pertengkaran adik-kakak, yuk kita intip dulu manfaat dari pertengkaran tersebut.
Kakak dan Adik Suka Bertengkar? Ternyata ada Manfaatnya Lho!
Siapa sangka kebiasaan kakak dan adik yang suka bertengkar dan sering membuat pusing kepala memiliki efek positif bagi tumbuh kembang mereka.
Oleh karenanya, orang tua tidak perlu khawatir jika mendapati anak-anak sering bertengkar karena itu merupakan hal yang lumrah.
Jangankan anak-anak, antar orang dewasa pun yang sudah akrab sering mengalami perselisihan, kan?
Namun dari setiap pertengkaran yang terjadi, pasti ada hal yang bisa dipelajari oleh anak-anak dan berdampak positif untuk tumbuh kembangnya.
Inilah manfaatnya dari pertengkaran kakak-adik :
Kemampuan menyelesaikan masalah
Kakak dan adik memang sering bertengkar. Namun biasanya tidak berlangsung lama. Terlebih bagi kakak-adik yang usianya seperti Zhaf dan Fath.
Bertengkarnya paling sebentar saja. Tidak sampai setengah jam sudah baikan. Terkadang belum sempat saya lerai eh mereka sudan main bareng lagi.
Kalau sudah tenang dan berdamai itu artinya mereka sudah menyelesaikan masalah di antara mereka , yah meski tidak lama kemudian terdengar lagi teriakan dan tangisan, hehe.
Ketika kakak dan adik bertengkar sebenarnya mereka sedang belajar kemampuan berharga yang dibutuhkan di masa depan yakni kemampuan menyelesaikan masalah.
Jadi meski pertengkaran kakak-adik membuat kepala mumet, namun perlu kita pahami bahwa pertengkaran tersebut juga memberi dampak positif bagi keduanya.
Kemampuan komunikasi
Kakak dan adik sering bertengkar karena hal-hal kecil seperti berebutan mainan atau mencari perhatian orang tuanya.
Dalam pertengkarannya, tidak ada yang ingin mengalah sehingga mereka akan saling berselisih dan berdebat. Di sini mereka bisa belajar mengembangkan kemampuan komunikasi.
Dalam pertengkaran ini si kakak dan adik bisa sekaligus belajar mengekspresikan emosi atau perasaannya dengan kata-kata.
Tentunya, orang tua pun perlu turut andil dengan mengajari mereka berdamai, meminta maaf dan saling memaafkan.
Belajar empati
Kemampuan yang tidak kalah penting dipelajari adalah empati. Kabar baiknya kemampuan untuk bisa memahami apa yang dirasakan orang lain dan melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain ini juga bisa dipelajari anak-anak saat bertengkar.
Setiap kali bertengkar, anak akan belajar dan menyadari bahwa orang lain (saudaranya) juga punya kebutuhan dan perasaan yang berbeda dengannya sehingga pada akhirnya mereka pun bisa berempati satu sama lain.
Itu dia beberapa manfaat pertengkaran kakak dan adik. Jadi nggak usah khawatir berlebihan ya Bunda kalau anaknya suka bertengkar di rumah.
Kan sudah tahu dampak positifnya. Kendati demikian, pertengkaran tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja. Orang tua tetap perlu terlibat.
Lantas apa yang bisa kita lakukan sebagai orang tua ketika menghadapi kakak dan adik yang suka berantem?
Biarkan saja? Acuh? Naik pitam atau langsung melerai? Yuk, yuk kita bahas!
Kakak Adik Sering Bertengkar? Begini Cara Mengatasinya!
Setelah mengetahui manfaat bertengkar bagi kakak dan adik, kini saatnya kita cari tahu yuk cara mengatasinya!
Jangan terbawa emosi
Tips pertama ini memang tidak mudah. Terlebih anak-anak ribut saat kita lagi sibuk-sibuknya di dapur atau berkutat dengan pekerjaan domestik lainnya.
Bawaannya pasti emosi ya, Bun. Pengen bekerja dengan tenang, malah terganggu dengan teriakan dan tangisan anak-anak.
Namun jangan sampai terpancing emosi. Tidak seharusnya kita menghadapi pertengkaran anak-anak dengan kemarahan.
Apalagi setelah tahu dibalik pertengkaran anak-anak ada manfaat yang bisa dipetik. Jadi ketika kakak dan adik bertengkar tidak usah terburu-buru melerai.
Biarkan mereka berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri sembari kita berusaha mengatur emosi agar bisa menghadapi mereka dengan tenang.
Cari tahu akar permasalahan
Apa yang sebenarnya diperebutkan oleh anak-anak adalah perhatian orangtua mereka. Mereka sebenarnya gak terlalu peduli dengan apa yang diperebutkan (misalnya mainan),” kata Stephanie Lee, seorang psikolog klinis, dikutip Child Mind Institute melansir artikel dari IDN Times
Biasanya sikap orang tua ketika mendapati anaknya bertengkar, langsung melerai dan menghentikan pertengkaran tersebut. Apakah sudah tepat?
Seperti yang disinggung sebelumnya, sebaiknya kita tidak terburu-buru melerai pertengkaran kakak-adik. Cukup tenangkan diri dulu sambil mengawasi mereka.
Jika kita langsung lerai, kakak dan adik mungkin saja akan berhenti bertengkar. Namun, tidak menutup kemungkinan mereka akan kembali bertengkar karena masalah yang sama.
Artinya apa? Melerai saja tidak cukup untuk menghentikan pertengkaran keduanya. Kita harus mencari tahu apa akar permasalahannya? Apa yang menjadi pemicu pertengkaran kakak dan adik?
Dengan mengetahui akar permasalahan, kita bisa membantu mencari solusi agar si kakak dan adik tidak lagi bertengkar karena masalah yang sama. Sekaligus juga bisa jadi ajang kita melatih kakak dan adik menyelesaikan masalahnya sendiri seperti manfaat yang disebutkan di atas.
Bersikap netral, Jangan memihak salah satu anak
Tips selanjutnya yang juga penting diperhatikan ketika menghadapi anak-anak adalah sikap kita sebagai orang tua.
Jangan sampai kita memihak salah satu anak. Misalnya saja setiap anak-anak bertengkar kita condong membela si adik dan selalu menyalahkan kakak.
Hanya karena kakak dianggap sebagai orang yang lebih tua sehingga kita menuntutnya untuk selalu mengalah. Padahal tidak selalu pertengkaran itu terjadi karena kesalahan kakak.
Sikap berpihak pada salah satu anak ini justru akan memberi dampak yang negatif. Anak yang disalahkan akan merasa sakit hati dan menganggap orang tua tidak menyayanginya.
Selain itu bisa menimbulkan rasa iri yang membuat keduanya jadi jarang berinteraksi atau bahkan semakin sulit untuk akur.
Sikap orang tua yang memihak ini juga sudah pasti akan berpengaruh pada kondisi kesehatan mental anak. Karena itu pastikan kita menghadapi pertengkaran anak dengan netral ya.
Penutup
Sekarang sudah tahu kan Bunda manfaat bertengkar bagi kakak dan adik, serta cara mengatasinya.
Jadi pertengkaran yang terjadi antar saudara dalam keluarga khususnya anak-anak yang masih dalam tumbuh kembang tidak selamanya buruk.
Di satu sisi memang menguji kesabaran, namun di sisi lain justru ada dampak positif yang didapatkan anak-anak. Diantaranya, mereka dapat belajar kemampuan memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan juga empati.
Semoga tips menghadapi pertengkaran kakak dan adik yang saya bagikan di atas bisa membantu Bunda menghadapi anak-anak ya.
Sekian Jurnal Bunda kali ini.