Tips membacakan buku untuk anak usia dini memang tidak mudah. Ya maklum lah namanya juga anak-anak, apalagi yang masih balita. Fase-fasenya mereka suka mengeksplor banyak hal dan aktif bergerak ke sana kemari.
Alhasil, ketika pertama kali membacakan buku Bunda mungkin akan merasa kesulitan karena si kecil tidak bisa tenang dan susah konsentrasi.
Namun jangan langsung menyerah ya, Bun! Apalagi sampai berpikiran “ah, nggak usah dulu deh bacakan buku. Anaknya juga belum bisa fokus, percuma”.
Atau “anak saya kan masih bayi, belum mengerti apa-apa, ngomong saja belum bisa, ngapain bacakan dia buku?”
Eits, jangan salah! Justru membacakan buku pada anak memang dianjurkan sedini mungkin. Bahkan aktivitas ini sudah bisa Bunda lakukan ketika anak masih dalam kandungan.
Mengapa Orang Tua Perlu Membacakan Buku pada Anak?
Awalnya saya juga sempat heran, ketika melihat banyak Bunda yang antusias membacakan buku untuk anaknya. Sampai-sampai ada komunitas tempat berkumpulnya para Bunda yang suka membacakan buku cerita untuk si kecil lho. Salah satunya adalah Komunitas Read Aloud Indonesia.
Bunda mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah Read Aloud atau ada Bunda yang belum tahu apa itu Read Aloud?
Baiklah, saya singgung sedikit dulu, dalam bahasa Indonesia, read aloud artinya membaca nyaring.
Read aloud atau membacakan nyaring adalah sebuah aktivitas sederhana, dimana seseorang menyisihkan sedikit waktunya untuk membacakan cerita kepada anak secara rutin dan terus menerus yang berdampak membuat anak biasa mendengar, mau membaca, dan akhirnya bisa membaca (djkn.kemenkeu.go.id)
Ketika kita membacakan sebuah buku cerita pada anak jelas kita harus bersuara atau membacakan secara nyaring, tidak bisa hanya dengan komat-kamit tanpa suara. Kecuali jika kita membaca untuk diri sendiri.
Oleh karenanya, aktivitas membacakan buku pada anak tidak terlepas dari read aloud yang rupanya memiliki manfaat luar biasa.
Ya, ada banyak sekali manfaat membacakan buku untuk si kecil, yaitu :
- Membangun bonding anak dengan orang tua
- Melatih keterampilan mendengarkan
- Membantu memperluas kosa kata
- Meningkatkan konsentrasi
- Mengembangkan kreativitas
- Membantu perkembangan kognitif dan keterampilan bahasa
- Membantu perkembangan sosial dan emosional
- Dan masih banyak lainnya
Nah, karena manfaatnya yang banyak itulah sehingga para ahli menganjurkan orang tua untuk tidak melewatkan masa emas anak dengan membacakan buku.
Tentunya dengan kebiasaan membacak buku pada anak sedari dini diharapkan si kecil dapat tumbuh menjadi pribadi yang gemar membaca dan dekat dengan buku seperti sosok book reviewer yang saya kenal ini.
As we know, buku adalah gudangnya ilmu pengetahuan. Ingin anak cerdas dan berwawasan luas? Kuncinya, dekatkanlah mereka dengan buku. Semakin dini kita mengenalkan mereka pada buku, semakin cepat pula mereka akrab dengan dunia literasi.
Tips Membacakan Buku untuk Si Kecil
Membangun kebiasaan membacakan buku pada anak yang masih balita memang tidak mudah.
Namun ketahuilah Bunda, jauh lebih sulit ketika kita baru mengenalkan anak pada buku setelah mereka duduk di bangku sekolah.
Setidaknya, ketika mereka sudah terbiasa berinteraksi dengan buku sedari kecil, tanpa disuruh pun mereka sendiri yang nanti akan mencari dan membaca buku. Karena di dalam diri mereka telah tumbuh kecintaan terhadap membaca.
Beda halnya dengan anak yang tidak akrab dengan buku sejak dini. Mereka cenderung tidak suka dengan buku dan baru akan membaca ketika ada yang menyuruh atau terpaksa.
Tentu Bunda tidak ingin si kecil tumbuh menjadi anak yang malas membaca, bukan? Karena itu langsung saja yuk kita bahas tips yang perlu Bunda terapkan saat membacakan buku untuk si kecil.
Jadilah Teladan
Anak-anak adalah peniru yang ulung. Mereka suka mengikuti apa yang mereka lihat. Itu sebabnya sebelum memulai membacakan buku untuk si kecil, orang tua harus terlebih dahulu memberikan contoh.
Paling tidak orang tua juga harus memiliki hobi membaca. Lagipula bagaimana kita berharap anak suka dengan buku jika kita sendiri malas membaca.
Libatkan anak dalam proses membaca
Saat membacakan buku pada anak jangan asyik sendiri ya, Bun. Namanya juga membacakan buku untuk anak berarti kita harus melibatkan si kecil.
Keterlibatan anak yang dimaksud tidak sebatas menyuruhnya memasang telinga untuk mendengar apa yang kita baca tapi harus interaktif.
Bunda bisa mengawali proses membaca dengan memberikan anak pilihan. Letakkan beberapa buku di hadapan si kecil lalu biarkan ia memilih sendiri buku yang menarik perhatiannya. Biarkan juga anak membalik sendiri halaman buku.
Tentu ada manfaat yang anak dapatkan ketika menyentuh dan membalik halaman buku dengan tangannya sendiri.
Keterampilan motoriknya akan berkembang, begitupula dengan “keterampilan pra-literasi’ yang akan ia pelajari lebih lanjut saat prasekolah.
Selama membacakan buku, anak juga mungkin akan sering mengajukan pertanyaan yang membuat Bunda menghentikan bacaan.
Namun tidak masalah, justru bagus ketika anak aktif bertanya karena hal tersebut dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikirnya.
Ciptakan suasana menyenangkan
Agar kegiatan membacakan buku pada anak semakin berkesan dan menyenangkan, Bunda perlu perhatikan intonasi, mimik dan gerakan.
Hindarilah membaca dengan suara yang datar maupun tanpa ekspresi dan gerakan karena itu hanya akan membuat anak cepat merasa bosan.
Sebaliknya, buatlah suasana yang interaktif seperti membaca buku dengan intonasi yang sengaja ditekan dan ekspresi yang bisa membuat si kecil tertawa dan menjadi bersemangat.
Bisa juga dengan menyelipi lagu dalam bacaan. Misal, buku yang dibaca bertemakan alam, Bunda bisa sambil menyayikan lagu yang berkaitan seperti Pelangi atau Bintang kecil.
Jangan lupa tambahkan gerakan yang dapat menarik perhatian si kecil. Ajak juga anak untuk mengikuti gerakan kita.
Hadapi dengan sabar
Membacakan buku untuk si kecil memang cukup menantang dan menguji kesabaran.
Karena itu tips yang satu ini sangat penting. Kita tidak bisa menumbuhkan kecintaan si kecil pada buku hanya dalam 1 hari atau dengan 1 atau 2 kali bacaan.
Semua butuh proses. Orang dewasa saja yang ingin mendalami suatu keahlian misal ingin jadi travel blogger harus berproses dulu dengan fokus dan konsisten membuat konten jalan-jalan baru bisa memetik hasilnya.
Apalagi anak usia dini rentang konsentrasinya masih pendek sehingga wajar jika mereka susah fokus. Nikmati dulu prosesnya.
Bunda tidak perlu memaksa dan tidak harus menyelesaikan 1 buku dalam sekali duduk. Walau cuma satu atau dua halaman yang dibaca tak masalah. Atau ladeni saja jika anak hanya mau membolak-balikkan halaman buku sambil jelaskan secara perlahan.Lama-lama anak akan paham.
Terlebih jika Bunda rutin mengenalkan anak pada buku setiap harinya. Tidak perlu berjam-jam, cukup lakukan aktivitas read aloud 15 menit/hari. 15 menit saja dan Bunda bisa segera melihat manfaatnya.
Si kecil akan tumbuh menjadi anak yang dekat dengan buku, suka membaca dan cinta literasi.
Penutup
So far, jangan tunggu anak besar dulu baru dikenalkan dengan aktivitas membaca tapi bacakanlah buku mumpung anak masih dalam masa emasnya.
Sekian Jurnal Bunda kali ini. Semoga bermanfaat.