Due date semakin dekat tapi masih bingung pilih popok untuk newborn. Kira-kira popok mana yang lebih bagus ya untuk si buah hati yang akan segera lahir, popok kain atau popok sekali pakai (pospak)?
Hayoo siapa yang sempat bingung memilihkan popok untuk si kecil?
Jujurly, waktu pertama kali melahirkan saya nggak mengalami kebingungan ini karena belum punya pengalaman jadi memang nggak ada gambaran sama sekali terkait penggunaan popok. Belum tertarik juga cari tahu soal perpopokan, upst!
Saya percayakan saja sama kakak saya yang lebih dulu punya anak. Dia yang membantu saya menyiapkan perlengkapan melahirkan.
Bahkan tidak banyak perlengkapan bayi yang saya beli saat itu karena dapat lungsuran baju bayi punya anaknya (ponakan), termasuk popok kain.
Kendati demikian kakak tetap menyuruh saya menyiapkan pospak yang nantinya akan dipakai si kecil yang baru lahir selama di rumah sakit.
Popok Kain atau Pospak, Lebih Bagus Mana untuk Newborn?
Waktu baru pertama kali melahirkan saya nggak punya pilihan lain selain memakaikan popok kain ke bayi saya. Even sudah menyiapkan popok sekali pakai namun itu hanya saya pakaikan ke bayi saya ketika masih di rumah sakit atau saat membawanya ke posyandu.
Malahan waktu itu saya tahunya bayi hanya boleh menggunakan popok kain. Kalau pun dipakaikan pospak itu hanya boleh dalam ‘momen-momen’ tertentu. Seperti yang sudah saya singgung di atas. Saat bayi masih di rumah sakit, dibawa ke posyandu atau saat diajak bepergian. Selebihnya, wajib popok kain!
Tahu nggak kenapa saya berpikiran demikian? Kalau kata Blogger Kendari yang satu ini, namanya juga ibu baru, hehe.
Belum berpengalaman dan masih minim ilmu sehingga saya ngikut apa kata kakak saya yang dulunya juga mengikuti apa kata mama.
Baru setelah lahiran anak kedua saya mulai menentukan pilihan sendiri. Berani memakaikan pospak sehari-hari ke si bayi.
Bukan tidak mendengar lagi kata mama dan kakak yang lebih menyarankan bayi saya menggunakan popok kain.
Hanya saja, saya merasa butuh menjaga kewarasan lepas melahirkan. Dan pospak ini setidaknya bisa jadi penyelamat.
Sekarang, karena sudah punya pengalaman memakaikan popok kain dan popok sekali pakai ke bayi baru lahir jadi saya saya sudah tahu dong perbedaan keduanya.
Lantas mana yang lebih bagus? Untuk menjawab pertanyaan satu ini, yuk ah langsung saja kita ulas bersama!
Popok Kain Vs Popok Sekali Pakai
Baik popok kain maupun popok sekali pakai untuk newborn punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Jadi, untuk mencari tahu mana yang lebih bagus antara popok kain dan popok sekali pakai, mari kita lihat dulu perbedaannya :
Popok Kain
Berikut beberapa kelebihan popok kain newborn :
- Meminimalisir terjadinya iritasi atau ruam popok
Bukan berarti dengan penggunaan popok kain, si kecil terlepas sepenuhnya dari ruam popok.
Nyatanya popok jenis ini juga bisa memicu iritasi pada kulit bayi. Hanya saja lebih bisa diminimalisir.
- Lebih aman dan nyaman di kulit
Umumnya popok kain newborn terbuat dari bahan katun yang terkenal breathable, adem dan mudah menyerap keringat sehingga akan terasa nyaman di kulit bayi.
Selain itu popok kain juga bebas dari bahan kimia sehingga sudah pasti aman digunakan si kecil. Terlebih bagi bayi yang memiliki kulit sensitif.
- Lebih hemat
Penggunaan popok kain jelas lebih hemat karena bisa dicuci dan digunakan kembali. Dalam artian bisa dipakai berulang kali.
Dengan perawatan yang tepat, popok kain akan awet digunakan. Bahkan bisa diturunkan ke anak kedua, ketiga dan seterusnya.
- Ramah lingkungan
Kelebihan yang satu ini tidak diragukan lagi. Popok kain bisa digunakan berkali-kali, cukup dengan dicuci lalu dipakai kembali sehingga jelas lebih ramah lingkungan.
Lalu apa saja kekurangan popok kain?
- Tidak praktis
Memilih popok kain untuk si kecil berarti harus siap direpotkan karena penggunaannya tidak praktis. Bunda harus rajin mencuci dan menjemurnya.
Selain itu, jadi tantangan tersendiri ketika musim hujan tiba karena popok akan sulit kering yang berujung pada menipisnya persediaan atau stok popok kain yang tersisa.
- Gampang bocor
Kekurangan berikutnya, popok kain ini tidak memiliki kemampuan menyerap dan mengunci cairan dengan baik alhasil gampang bocor.
Begitupula ketika si bayi pup dan banyak bergerak, maka kotorannya bisa berceceran kemana-mana sehingga bukan popoknya saja yang kudu diganti, melainkan alas popoknya juga. Rempongnya jadi double, kan?
Popok Sekali Pakai
Berikut kelebihan popok sekali pakai ;
- Praktis digunakan
Namanya juga popok sekali pakai. Cukup sekali digunakan dan setelah pemakaian lansung dibuang. Tidak perlu dicuci seperti popok kain, sehingga penggunaan pospak jelas lebih praktis.
- Tidak kalah nyaman digunakan
Popok kain memang nyaman digunakan si kecil tapi si bayi akan segera gelisah ketika popoknya basah.
Beda halnya dengan pospak yang bisa menyerap dan mengunci permukaan popok dengan baik sehingga tidak mengganggu kenyamanan bayi.
Dengan permukaan popok yang tetap kering ini akan membuat bayi merasa nyaman. Tidurnya pun akan lebih nyenyak.
- Tidak gampang bocor
Kelebihan satu ini juga bisa bikin Bunda merasa tenang, terutama saat membawa bayi keluar rumah. Selain penyerapan yang baik, popok sekali pakai sudah dilengkapi dengan karet di sisi kiri dan kanannya sehingga tidak akan mudah bocor.
- Ukurannya bervariasi
Jika umumnya popok kain newborn hanya punya satu ukuran, maka pospak punya ukuran yang lebih bervariasi dan disesuaikan dengan usia dan berat badan bayi.
Adapun kekurangan popok sekali pakai yaitu :
- Bayi rentan terkena ruam
Tidak dimungkiri, bayi lebih rentan mengalami ruam ketika menggunakan pospak. Penyebabnya yang paling sering karena bagian karet dari diapers tersebut.
Namun ada juga bayi yang mengalami iritasi karena tidak cocok dengan bahan dari popok itu sendiri.
Jadi harus pintar-pintarnya Bunda mencari pospak yang cocok untuk si kecil. Pastikan juga si kecil memakai diapers yang sesuai dengan ukuran berat badannya.
- Tidak ramah lingkungan
Tidak dimungkiri penggunaan pospak memang dapat mencemari lingkungan. Pasalnya pospak mengandung senyawa kimia Super Absorbent Polymer (SAP) sebanyak 42% yang akan berubah bentuk menjadi gel saat terkena air.
Selain itu, bahan pokoknya 55% terbuat dari plastik yang tidak mudah terurai sehingga jelas tidak ramah lingkungan.
- Lebih mahal
Penggunaan popok sekali pakai jelas membutuhkan pengeluaran yang lebih besar dibanding popok kain. Karena hanya digunakan sekali dalam pemakaian sehingga Bunda perlu menyiapkan stok pospak lebih banyak dibanding popok kain yang bisa digunakan berulang kali.
Itu dia beberapa perbedaan popok kain dan popok sekali pakai. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan yang bisa Bunda pertimbangkan. Oh ya Bunda juga bisa baca artikel seputar parenting di ruangmamakruangmamak ya.
Sekian Jurnal Bunda Hari Ini.